Akhir-akhir ini saya baru tersadar akan suatu hal, yang mana saya sudah tahu hal itu dari lama tapi baru benar-benar memahaminya sekarang:
Cinta sejati tidak datang dari pasangan yang sempurna. Ini adalah masalah hati dan takdir tentunya. Biarlah Tangan Tuhan yang bekerja kalau masalah jodoh-menjodohi, kita tidak punya kuasa apa-apa untuk mengubahnya apalagi menyalahinya. Seseorang pernah berkata, "Duduklah. Cinta adalah seorang pengelana. Dia pasti akan menghampirimu tanpa kamu perlu untuk mencarinya." Bagaimanapun ini memang benar. Terkadang kamu tidak akan menemukan cinta (yang sesungguhnya) kalau kamu mencarinya meski ke ujung dunia sekalipun. Hm, perkataan orang-orang yang memahami Qur'an dan Sunnah memang jarang salah.
Masih berhubungan dengan cinta. Jadi pada intinya jodoh sudah ditangan Tuhan tanpa kita bisa mengubah apalagi menyalahinya. Berarti bagaimnapun nantinya pasangan hidup kita pasti menerima kita apa adanya kan? Termasuk bentuk fisik kita kan? Iya kan? IYA KAN!?
Ehem.
Sebagaicalon orang kurus yang gagal cukup berhasil melakukan diet, saya cukup senang dengan pemikiran ini. Karena itu berarti saya tidak perlu lagi menjalani diet ketat, toh juga nanti saya dapat jodoh kan? Sebenarnya niat diet tiap orang itu beda-beda, apalagi wanita. Tapi menurut sebuah riset yang hm, cukup terpercaya, 7 dari 10 wanita berdiet demi mendapatkan pasangan. Menyalahi takdir? Tidak. Itu adalah usaha menurut saya, tapi belum termasuk menyalahi takdir. Jadi untuk para wanita yang saat ini sedang berjuang keras melakukan diet demi mendapatkan pasangan, saya punya kabar gembira untuk kalian semua. Kulit manggis kini ada ekstraknya. Karena kalian tidak perlu bersusah payah berdiet demi mendapat pasangan. Hanya jagalah pola makan kalian seperti sabda Rasul:
"Makanlah setelah lapar dan berhentilah sebelum kenyang."
Terlalu sulit? Itulah mengapa saya katakan tidak perlu bersusah payah melakukan diet. Berdietlah tapi jangan terlalu ketat, oke?
Akan tetapi, tidak mengubah diri kita juga berarti tidak mengubah kepribadian buruk kita. Tidak, teman. Anda salah. Justru kepribadian kitalah yang menentukan seperti apa jodoh kita nantinya. Seperti yang tertulis di Qur'an, yang maknanya:
"Wanita yang keji tercipta untuk lelaki yang keji. Wanita yang baik tercipta untuk lelaki yang baik. Lelaki yang keji tercipta untuk wanita yang keji. Dan lelaki yang baik tercipta untuk wanita yang baik pula."
Jadi untuk anda-anda semua (terutama yang diet) jangan badan mulu yang diurusin, tapi akhlak sama otak juga. Karena bagaimanapun yang dibawa sampai akhirat nanti adalah jiwa kita. Soal bentuk tubuh kita itu tergantung dari amalan apa aja yang udah kita perbuat. Kalau selama di dunia kita taat sama agama dan selalu berbuat kebaikan, Inshaa Allah nanti Yang Maha Kuasa juga akan memberi apa yang kita inginkan. Wallahu a'alam bisshowab.
Dari sini saya bisa menarik satu kesimpulan bahwa untuk mendapat pasangan yang pas sama kita ukuran tubuh adalah persyaratan yang kesekian. Kita tidak begitu butuh bentuk tubuh yang bagus, saudara-saudara. Karena kalau jodoh sudah mencintai kita bentuk tubuh bukanlah segalanya. Tapi itu *nunjuk hati* yang dibutuhkan, benar-benar dibutuhkan. Yah begitulah. Juga, jodoh itu gak akan kemana kok. Apa yang udah digariskan sama Tuhan itu pasti yang terindah buat kita. Syukuri saja, kawan.
Sekian.
NB: tidak ada maksud untuk menggurui. Hanya share :)
Cinta sejati tidak datang dari pasangan yang sempurna. Ini adalah masalah hati dan takdir tentunya. Biarlah Tangan Tuhan yang bekerja kalau masalah jodoh-menjodohi, kita tidak punya kuasa apa-apa untuk mengubahnya apalagi menyalahinya. Seseorang pernah berkata, "Duduklah. Cinta adalah seorang pengelana. Dia pasti akan menghampirimu tanpa kamu perlu untuk mencarinya." Bagaimanapun ini memang benar. Terkadang kamu tidak akan menemukan cinta (yang sesungguhnya) kalau kamu mencarinya meski ke ujung dunia sekalipun. Hm, perkataan orang-orang yang memahami Qur'an dan Sunnah memang jarang salah.
Masih berhubungan dengan cinta. Jadi pada intinya jodoh sudah ditangan Tuhan tanpa kita bisa mengubah apalagi menyalahinya. Berarti bagaimnapun nantinya pasangan hidup kita pasti menerima kita apa adanya kan? Termasuk bentuk fisik kita kan? Iya kan? IYA KAN!?
Ehem.
Sebagai
"Makanlah setelah lapar dan berhentilah sebelum kenyang."
Terlalu sulit? Itulah mengapa saya katakan tidak perlu bersusah payah melakukan diet. Berdietlah tapi jangan terlalu ketat, oke?
Akan tetapi, tidak mengubah diri kita juga berarti tidak mengubah kepribadian buruk kita. Tidak, teman. Anda salah. Justru kepribadian kitalah yang menentukan seperti apa jodoh kita nantinya. Seperti yang tertulis di Qur'an, yang maknanya:
"Wanita yang keji tercipta untuk lelaki yang keji. Wanita yang baik tercipta untuk lelaki yang baik. Lelaki yang keji tercipta untuk wanita yang keji. Dan lelaki yang baik tercipta untuk wanita yang baik pula."
Jadi untuk anda-anda semua (terutama yang diet) jangan badan mulu yang diurusin, tapi akhlak sama otak juga. Karena bagaimanapun yang dibawa sampai akhirat nanti adalah jiwa kita. Soal bentuk tubuh kita itu tergantung dari amalan apa aja yang udah kita perbuat. Kalau selama di dunia kita taat sama agama dan selalu berbuat kebaikan, Inshaa Allah nanti Yang Maha Kuasa juga akan memberi apa yang kita inginkan. Wallahu a'alam bisshowab.
Dari sini saya bisa menarik satu kesimpulan bahwa untuk mendapat pasangan yang pas sama kita ukuran tubuh adalah persyaratan yang kesekian. Kita tidak begitu butuh bentuk tubuh yang bagus, saudara-saudara. Karena kalau jodoh sudah mencintai kita bentuk tubuh bukanlah segalanya. Tapi itu *nunjuk hati* yang dibutuhkan, benar-benar dibutuhkan. Yah begitulah. Juga, jodoh itu gak akan kemana kok. Apa yang udah digariskan sama Tuhan itu pasti yang terindah buat kita. Syukuri saja, kawan.
Sekian.
NB: tidak ada maksud untuk menggurui. Hanya share :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar